Selasa, 25 Januari 2011

( KEHIDUPAN KOTA DAN DESA )

      Dua tempat yang mempunyai karakter berbeda dalam menyikapi permasalahan hidup. Kota begitu menikmati sifat individualisnya tanpa harus memperdulikan orang di sekitarnya sedangkan desa menjunjung tinggi rasa kekeluargaannya. Berbedanya kultur dua tempat itu terkadang membuat kita merasa hidup dalam dua alam yang berbeda.
Kota begitu angkuh dengan segala kemajuannya. Merasa dirinya menguasai dunia ini hingga tidak memikirkan desa. Baginya yang penting adalah merubah desa menjadi kota walaupun itu harus menghalalkan segala cara ataupun menari di atas derita desa. Kota dengan teganya mengambil sawah untuk dijadikan rumah mewah, merubah tanaman padi menjadi aspal, merubah keyakinan dengan materi.

      Desa telah berusaha mempertahankan sawahnya, padinya hingga keyakinannya namun semua itu terasa sia-sia ketika perangkat kota berupa televisi mempengaruhinya dengan segala kemunafikannya. Memberi pelajaran tentang hal-hal yang membuat desa tertegun memikirkan akan egonya dan melupakan kekeluargaannya.
Kota memang hebat dalam mempengaruhi desa namun kota masih belum terlalu pintar dalam memikirkan sesuatu. Mereka tidak pernah berpikir kenapa mereka disebut kota. Padahal kota ada karena desa jadi desalah yang menjadi dasar awal berdirinya kota. Kalau sudah begini, itu berarti kota adalah “anak durhaka” karena dengan tega membunuh desa yang telah melahirkannya.
Kota dan desa sebenarnya bisa hidup berdampingan kalau mereka bisa mengetahui bahwa mereka saling membutuhkan. Kota tidak bisa makan kalau padi di desa hilang, desapun tak bisa maju kalau jalannya tidak di aspal. Kota dan desa merupakan tempat yang bersimbiosis mutualisme saling ketergantungan dan menguntungkan kedua tempat. Mari majukan kota, makmurkan desa.
Masyarakat sangat peduli dengan masyarakat sekitar terlebih lagi tetangga, masyarakat desa menganggap tetangga merupakan saudara dekatnya, sehingga bila meminta pertolongan maka tetanggalah yang pertama membantu, tentunya hal ini tidak dapat kita temui dikota. Namun sayangnya masyarakat dalam kehidupan desa kurang menghargai sebuah privasi karena urusan personal mereka adalah urusan masyarakat dan juga dalam menyelesaikan sebuah masalah terkadang masyarakat desa bertindak sangat agresif bahkan dengan kekerasan, seperti membakar rumah.
Dilihat dari kedua kehidupan masyarakat ini baik kehidupan kota maupun desa, kedua-duanya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Namun dalam kedua masyarakat ini terdapat fakta-fakta yang sangat membedakan antara kehidupan kota dan desa
  1. Kedudukan Ketua RT, RW, dan Lurah sangat tinggi dan disegani pada masyarakat desa. Masyarakat desa menganggap mereka sebagai pimpinan masyarakat yang harus dicontoh dan teladani. Sedangkan pada kehidupan kota Ketua RT, RW dan Lurah merupakan kedudukan stuktural yang tidak memiliki nilai pada masyarakat, bahkan dianggap sebagai pesuruh untuk membuat surat-surat tertentu.
  2. Masyarakat desa sangat sulit menerima perubahan-perubahan sosial berbeda dengan masyarakat kota, namun apabila masyarakat desa menerima perubahan sosial tersebuat maka mereka akan menerimanya secara total tanpa menyaring baik atau buruknya.
  3. Biasanya Masyarakat Desa menyimpan atau menumpuk hartanya dalam bentuk tanah persawahan sedangkan masyarakat kota mempercayakan hartanya pada simpanan BANK berbentuk Deposito atau lainnya.
  4. Pendidikan menjadi prioritas utama bagi masyarakat kota sedangkan bagi masyarakat desa terkadang pedidikan kurang menjadi prioritas yang penting mereka dapat bekerja dan menghasilkan uang.
  5. Masyarakat Kota akan menikah apabila mereka sudah cukup mapan untuk menafkahi keluarganya kelak, sedangkan masyarakat desa kalau sudah dewasa maka mereka akan menikah walaupun mereka belum mapan.
  6. Masyarakat desa masih meyakini bahwa banyak anak akan membawa rezeki, berbeda dengan Masyarakat kota yang menunda punya anak apabila belum menginginkanya.
  7. Masyarakat desa sangat peduli dengan masalah tetangganya sedangkan masyarakat kota sangat tidak peduli karena bagi mereka urusan personal merupakan hak privasi mereka
itulah mungkin beberapa fakta yang memperlihatkan perbedaan antara kehidupan desa dan kehidupan kota, mungkin masih banyak lagi fakta-fakta yang lainnya yang belum bisa dijelaskan. Yang pasti dari fakta-fakta tersebut kita dapat mengetahui kebiasaan mana yang menjadi kultur yang baik dan kebiasaan mana yang menjadi suatu kultur yang buruk.
Tentunya kita sekarang ini sebagai generasi yang berwawasan, kita harus mengambil kultur yang baik dari kehidupan desa dan kota dan menggabungkannya sehingga akan terbentuk sebuah kultur kehidupan yang nyaman dan aman serta kondusif bagi kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar